Bagas berusia tujuh tahun. Dia seorang penari ganongan dari sebuah sanggar reog di Kota Ponorogo. Ayah Bagas seorang pemain dadak merak atau barongan. Bagas belajar mengenal sejarah reog Ponorogo, kesenian asli Indonesia yang bernilai tinggi. Setiap hari Bagas berlatih untuk pementasan pertamanya, tetapi ia merasa gugup dan khawatir. Ia takut gagal dalam pementasan nanti. Yuk teman-teman, kita ikuti kisah Bagas selanjutnya.