Rumah bahi atau rumah panggung sering juga disebut rumah limas dan rumah uluan. Rumah bahi selain sebagai tempat tinggal juga merupakan identitas pemiliknya. Pembuatan rumah bahi tidak hanya berdasarkan adat dan kebiasaan. Akan tetapi, ada kaitannya dengan ajaran agama Islam, yakni jumlah tangganya dalam bilangan ganjil sebagaimana Allah Swt. menyukai bilangan ganjil. Rumah bahi terbagi atas tiga kekijing. Kekijing pertama digunakan untuk kaum muda-mudi, kerabat, dan tamu undangan. Kekijing kedua digunakan untuk menerima tamu undangan paruh baya. Sementara itu, kekijing ketiga dan keempat digunakan sebagai tempat orang tua dan tamu kehormatan.