Salam dan Stella bersahabat. Mereka teman sekelas. Stella selalu menawari Salam naik mobil ke sekolah. Namun, Salam lebih memilih naik bus saja. Suatu hari, jalan di depan pasar sedang direnovasi. Dari sana, Salam berjalan kaki ke sekolah. Stella pun menawarkan hal Yang sama. Sekali lagi, Salam menolak secara halus. Salam berjanji besok akan berangkat lebih pagi. Hari berikutnya, Salam kembali terlambat. Ternyata, selain direnovasi, jembatan di jalan itu juga sedang diborgkar. Stella tak ingin sahabatnya terus terlambat. Ia pun kembali menawarkan bantuan. Bukan Salam naik mobil lagi, tetapi bantuan Yang istimewa. Bantuan apakah itu? Lantas, maukah Salam menerima bantuan Stella? Yuk kita ikuti kisahnya.